YOGYAKARTA - Dari Balai Kelurahan Patangpuluh, Kemantren Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Sabtu kemarin telah digelar musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) kelurahan.
Namun, Musrenbang yang diselenggarakan kali ini berbeda dengan Musrenbang tahun lalu. Betapa tidak, Musrenbang kali ini diadakan terpisah menjadi dua tempat secara virtual, untuk menghindari kerumunan, karena masa pandemi covid-19 belum berakhir.
Babinsa Kelurahan Patangpuluhan Koramil 10/Wirobrajan, Sertu Tri Haryanto menjelaskan, Musrenbangkel adalah hasil assesmen paling penting terhadap usulan program yang prioritas dari masyarakat karena apa yang dihasilkan merupakan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya.
Anggota Koramil Wirobrajan Kodim 0734/Kota Yogyakarta ini juga mengatakan, bahwa yang hadir dalam Musrenbang virtual ini yakni Wisnu Cahyo Wibowo, ST dan Wisnu Sabdono Putro, SH, keduanya anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta.
Baca juga:
Komisi I DPR RI Kunjungi Korem 072/Pamungkas
|
Selain itu, Mantri Pamong Projo Wirobrajan, Lurah Patangpuluhan, serta LPMK, RT, RW, PKK, FKDM dan KTB, turut hadir.
Tema yang dihadirkan tahun ini adalah "The Village Of Art And Culture" (Pembangunan Patangpuluhan sebagai Kelurahan Budaya dan Wisata).
Sementara itu, Mantri Pamong Projo Wirobrajan, Sarwanto, S.Ip, MM mengatakan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan. Artinya, peran pemerintah sebagai fasilitator dan katalisator dari dinamika pembangunan, sehingga dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan, masyarakat mempunyai hak.
"Karena itulah, yang memutuskan pembangunan adalah masyarakat. Musrenbang ini untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat, " kata Sarwanto.
Lurah Patangpuluhan, Achmad Asanur Arifin, S.Ip, M.Ap menambahkan, perencanaan usulan-usulan dari masyarakat dilihat dari sisi prioritas. Namun, pihaknyatetap menampung aspirasi setiap rukun warga. Hal itu dilakukan, agar aspirasi yang belum terserap di Musrenbang ini, berikutnya akan dipertimbangkan untuk menjadi usulan pada Musrenbang akan datang. (Muhis)